RANGKUMAN PRAKTIK PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR
RANGKUMAN PRAKTIK PRINSIP DASAR
TRANSFORMATOR
Transformator disingkat dengan nama trafo yaitu alat yang dipakai
untuk mengubah tegangan AC dari suatu harga menjadi suatu harga yang
diinginkan. Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan
mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian
listrik yang lain, melalui suatu lilitan magnet dan berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik. Auto transformator disingkat dengan nama auto trafo atau yang
hanya mempunyai satu gulungan. Autotrafo ini ada dua macam yaitu (1) nilai
input dan nilai output yang sudah ditentukan sedangkan (2) nilai input dan
nilai output melalui suatu pergeseran (slide). Setiap auto trafo jenis ini
disebut juga autotranslasi. (Gabriel, 2001)
Transformator
dirancang untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC).
Transformator terdiri atas dua kumparan kawat berpenyekat, yang disebut
kumparan primer dan kumparan sekunder, dililitkan pada teras besi yang sama.
Kumparan primer adalah kumparan yang dihubungkan dengan sumber tegangan, sedangkan
kumparan sekunder merupakan kumparan yang berhubungan dengan beban atau
hambatan. Transformator step up adalah transformator yang berfungsi untuk
menaikkan tegangan AC serta memiliki lebih banyak lilitan pada kumparan
sekunder daripada kumparan primer. Sebagai contoh, jika putaran sekunder lebih
banyak daripada putaran primer, tegangan sekunder 20 kali tegangan primer.
Transformator step down adalah transformator yang berfungsi untuk menurunkan
tegangan AC serta memiliki lilitan pada kumparan sekunder lebih sedikit
daripada kumparan primer. Sebagai contoh, jika putaran sekunder 20 kali lebih
sedikit daripada putaran primer, maka tegangan sekundernya seperduapuluh
tegangan primer. Nisbah tegangan sekunder dengan tegangan primer sama dengan
jumlah lilitan atau putaran pada kumparan sekunder dengan jumlah lilitan atau
putaran pada kumparan primer. (Swadidik, 2009)
Transformator
dapat ditemukan dimana-mana, di dalam televisi untuk menghasilkan tegangan
tinggi yang diperlukan oleh tabung gambar, di dalam adaptor untuk “walkman”, di
tiang-tiang listrik untuk menurunkan tegangan tinggi dari pembangkit menjadi
tegangan rumah. Jika lilitan pada kumparan sekunder lebih banyak daripada
lilitan pada lilitan pada kumparan primer, maka tegangan sekunder lebih besar
dari tegangan primer. Jika tegangan AC (bolak-balik) diberikan pada kumparan
primer sebuah transformator, perubahan medan magnet yang dihasilkannya akan
menginduksi tegangan AC yang berfrekuensi sama pada kumparan sekundernya.
Namun, tegangan yang timbul akan berbeda sesuai dengan jumlah lilitan pada setiap
kumparan. Transformator yang dirancang dengan baik dapat memiliki efisiensi
lebih dari 99%, sehingga sedikit sekali energi yang hilang menjadi panas.
Transformator memegang peranan penting dalam transmisi listrik. Pembangkit
listrik seringkali berada jauh dari area metropolitan. Pembangkit listrik
berbahan bakar fosil seringkali berada jauh dari kota karena kekurangan tempat
untuk mencegah peningkatan polusi udara. Oleh sebab itu, listrik seringkali
harus ditransmisi melalui jarak yang jauh. Pada jalur transmisi selalu terdapat
kerugian daya, dan kerugian ini dapat ditekan jika daya transmisi pada tegangan
tinggi, menggunakan transformator. (Giancoli, 2001)
Transformator digunakan untuk
mengubah tegangan kumparan primer (input) menjadi tegangan sekunder (output).
Oleh karena itu, transformator hanya dapat bekerja pada arus AC. Arus DC tidak
akan menghasilkan output arus DC pula. Transformator bekerja berdasarkan
prinsip induksi elektromagnetik (Hukum Faraday), ketika kumparan primer mulai
diberi arus (anggap arusnya DC), pada kumparan sekunder terjadi perubahan fulks
magnetik. Perubahan fulks ini menyebabkan terjadinya arus induksi di kumparan
sekunder. Pada transformator, jika jumlah lilitan pada kumparan primer sama
dengan jumlah lilitan sekunder, maka tegangan yang diinduksikan pada kumparan
sekunder sama besar dengan tegangan yang diberikan pada kumparan primer. Jika
jumlah lilitan sekunder dua kali lebih banyak daripada lilitan primer, maka
tegangan pada kumparan sekunder dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan
tegangan pada kumparan primer. Hal ini disebabkan tegangan total yang
diinduksikan pada kumparan sekunder merupakan jumlah dari tegangan tiap-tiap
lilitan. Jadi, semakin banyak lilitan sekunder, semakin besar tegangan
sekundernya. Secara umum, dapat dikatakan bahwa perbandingan tegangan kumparan
sekunder Vs dengan kumparan primer Vp sama dengan perbandingan jumlah lilitan kedua
kumparan, yaitu Ns dan Np. Pada transformator ideal, daya pada kumparan primer
sama dengan daya pada kumparan sekunder. Pada transformator yang tidak ideal,
sebagian daya berubah menjadi daya pada kumparan sekunder lebih kecil dari daya
kumparan primer. Berkurangnya daya dan energi listrik pada sebuah trafo
ditentukan oleh besarnya efisiensi trafo. Perbandingan antara daya sekunder
dengan daya primer dinamakan efisiensi trabsformator. Transformator sangat
penting dalam kehidupan kita. Hampir semua alat yang menggunakan listrik
memakai transformator. Transformator juga banyak digunakan pada peralatan.
Misalnya, agar busi dapat berpijar dibutuhkan suatu transformator step up untuk
menaikkan tegangan dari 12 volt menjadi ribuan volt. Tegangan ini juga mampu
memijarkan campuran udara dalam silinder mesin
Comments
Post a Comment