RESUME WATTMETER
RESUME WATTMETER
A. Pengertian Wattmeter
Wattmeter merupakan alat untuk mengukur daya listrik (atau
tingkat pasokan energi listrik) dalam satuan watt dari setiap beban yang
diansumsi pada suatu sirkuit rangkaian.
Wattmeter digunakan untuk mengukur daya listrik pada
beban-beban yang sedang beroperasi dalam suatu sistem kelistrikan dengan
beberapa kondisi beban seperti: beban DC, beban AC satu phase serta beban AC
tiga phase.
B. Prinsip Kerja Wattmeter
Pada Wattmeter terdapat kumparan tegangan dan kumparan arus,
sehingga besarnya medan magnit yang ditimbulkan sangat tergantung pada besarnya
arus yang mengalir melalui kumparan arus tersebut.
Walaupun medan magnit yang ditimbulkan oleh kumparan
tegangan praktis sama (tidak berubah), maka bila arus yang mengalir pada
kumparan arus makin besar (sesuai dengan besarnya alat / peralatan listrik),
maka medan magnit yang ditimbulkan oleh kumparan arus juga makin besar,
sehingga gaya tolak yang menyebabkan kumparan tegangan / jarum berputar kekanan
juga makin nkuat, yang menyebabkan penyimpangan jarum kekanan makin lebar.
Pada rangkaian arus bolak-balik, simapangan jarum penunjuk
sebanding dengan rata-rata arus dan tegangan sesaat i dan v Wattmeter DC dan AC
tersebut dapat mengalami kerusakan oleh adanya arus yang berlebihan. Pada
Amperemeter dan Voltmeter, arus yang berlebihan ini akan menimbulkan panas
dimana ini merupakan kondisi yang berbahaya (jarum penunjuk jadi tidak dapat
bergerak lagi karena melebihi bata skala). Akan tetapi pada Wattmeter, arus dan
tegangan akan menjadi panas tetapi tidak menyebabkan penunjuukan jarum melebihi
batas skala.
Daya listrik
2 macam daya listrik yaitu DC dan daya listrik AC.
Daya listrik DC
dirumuskan sebagai :
P = V . I
Daya listrik AC ada
2 macam yaitu: daya untuk satu phase dan daya untuk tiga phase
Pada sistem satu
phase:
P = V.I. cos φ
Dimana : V =
tegangan kerja (Volt)
I = Arus yang mengalir ke beban
(Amper)
cos φ = faktor daya
Pada sistem 3
phase:
P
= V x I x Cos Phi x √3
P = Power
atau Daya dalam satuan Watt
V =
Voltage atau Tegangan dalam satuan Volt
I =
Intensitas atau Arus dalam satuan Ampere
Berikut adalah gambar rangkaian dari
wattmeter
Rangkaian pengganti wattmeter
Rangkaian 1
•
Hakekat pembacaan wattmeter adalah dia menampilkan
perkalian antara pembacaan arus yg mengalir pada kumparan medan/kump arus dan
tegangan pada kumparan penggerak. Hasil perkalian arus dengan tegangan drop
pada kumparan tegangan/kump. penggerak dan tegangan diantara kump penggerak dan
R pengali (tegangan titik AB) ditampilkan oleh wattmeter.
•
Sehingga seharusnya wattmeter membaca daya beban = E.I à daya yang
sebenarnya diserap beban
•
Tapi kenyataannya wattmeter disini akan membaca daya
beban = I kump arus x V kump teg
= (I+Iv) x E à
Iv x E. à ini adalah
losses di kump tegangan.
Andai nilai Rv
tinggi sekali maka Iv akan sangat kecil dan error bisa diabaikan.
Rangkaian 2
•
Hakekat pembacaan wattmeter adalah dia menampilkan
perkalian antara pembacaan arus yg mengalir pada kumparan medan/kump. arus
dengan tegangan drop pada kumparan tegangan/kump. penggerak dan R pengali
(tegangan titik AB).
•
Sehingga seharusnya wattmeter membaca daya beban = E.I à daya yang
sebenarnya diserap beban
•
Tapi kenyataannya wattmeter disini akan membaca daya
beban = I kump arus x V kump teg
= I x (E + Ef)
Sehingga error bisa kita ketahui sebesar
I
x Ef. à losses pada
kump arus.
Andai nilai tegangan beban tinggi sekali maka Ef akan sangat jauh lebih kecil dibanding
tegangan beban dan error bisa diabaikan.
Atau nilai Rf kecil sekali, maka error bisa diabaikan.
Wattmeter
Multirange
Range pada tegangan yg mungkin digunakan pada rangkaian kumparan
tegangan/kump penggerak di wattmeter dapat diubah dengan cara mengubah harga R
pengali.
Perubahan range arus dapat lebih efektif dengan mengubah 2 kump medan dari
hubungan seri ke hub paralel.
Comments
Post a Comment